Para pencari sesuatu yang sejati selalu mencintai sepi. Mereka mendambakan kedamaian dalam keheningan. Menolak segala bentuk kegaduhan, keramaian, dan kemegahan hiruk-pikuk kehidupan. Dunia dipandang sebagai permainan yang penuh kepalsuan. Kefanaan yang penuh nafsu dan harus dihinakan.
Maka sejarah mencatat para pencerah yang memulai dari keheningan. Seperti Musa yang pergi ke gunung Sinai, atau Muhammad yang mendapat wahyu di gua hira. Juga kaum sufi dan pertapa shramana yang terus berkelana. Mencari Ia yang utama.
Tapi, apakah pencerahan hanya bisa diperoleh dalam keheningan? Dalam magnum opus Kuntowijoyo Dilarang Mencintai Bunga-Bunga diceritakan pertentangan batin seorang anak. Ia berkawan dengan seorang kakek tua yang mencintai kedamaian. Lewat bunga.
…Hidup harus penuh dengan bunga-bunga. Bunga tumbuh, tidak peduli hiruk-pikuk dunia. Ia mekar. Memberikan kesegaran, keremajaan, keindahan. Hidup adalah bunga-bunga. Aku dan kau salah satu bunga…






