Kemarin saya berkesempatan menonton Inter Milan melawan Indonesia Selection. Alhamdulilah, dapet tiket gratisan dari kantor. Hehehe. Disuruh bayar sendiri? Ogah!!! Mana mungkin saya rela membayar 3,5 juta hanya untuk melihat pemain lapis kedua Inter mengajari pemain kita cara bermain bola.
Dan seperti sudah tertulis di kitab lauhul mahfuz, Inter KW 1 mengorak-arik (emangnya telor?!?) pertahanan Indonesia selection yang sempat menekan di awal-awal babak pertama. Skornya cukup 3-0. Hasil giringan Longo di babak pertama (eh beneran digiring doank ke dalam gawang kan!), tendangan Pazzini plus tusukan Luca Tremolda.
Terlepas dari permainan tak berimbang setengah lapangan (apalagi di akhir babak II), Andik yang udah empot-empotan lari tapi tetep kesusahan menjebol gawang Inter, Maicon yang lupa daratan karena ga pernah menghuni posisi bek kanan, dan kiper Inter Rafaelle Di Gennaro yang saking nganggurnya lebih sering ngopi-ngopi daripada menjaga gawangnya sendiri, ada dua pelajaran yang bisa kita ambil.
Kelas Menengah
Segi positif pertamanya, saya bisa tahu tampang pemain yang selama ini hanya menghuni reserve team di game football manager yang biasa saya mainkan. Hehehe becanda. Yang pertama tentu saja soal kebangkitan kelas menengah Indonesia Continue reading Pinter Milan






